KesehatanMitra

Indeks Kepuasan Masyarakat Terhadap Pelayanan RSUD Kudungga Capai 83,14%

Korsa.id, Sangatta – Demi meningkatkan mutu pelayanan, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kudungga Sangatta, Kabupaten Kutai Timur, menggandeng Fakultas Kesehatan Masyarakat (Kesmas), Universitas Mulawarman (Unmul) Samarinda.

Menggelar survey terhadap pasien di RSUD Kudungga untuk mengukur Ideks Kepuasan Masyarakat (IKM) terhadap layanan rumah sakit plat merah ini. Dipilihnya pihak ketiga dalam menggelar survey agar hasil lebih obyektif.

Direktur RSUD Kudungga dr. Muhammad Yusuf, M.Kes melalui Kepala Seksi (Kasi) Mutu Sabran, menyebut jika sebelumnya survey dilakukan internal. Namum mulai tahun 2024 dilakukan pengukuran indeks kepuasan masyarakat langsung.

Dalam satu tahun, survey dilakukan selama 2 semester atau 6 bulan sekali. Terdapat 9 parameter sebagai penilaian yang diajukan ke koresponden. mulai dari persyaratan, sistem mekanisme dan prosedur, waktu penyelesaian, tarif atau biaya, spesifikasi jenis pelayanan, kompetensi pelaksana, prilaku pelaksana, penanganan pengaduan dan masukan, terakhir sarana dan prasarana.

Baca Juga : Dokter Spesialis Gizi Klinik RSUD Kudungga Bagikan Tips Kelola Obesitas

“Kita bekerjasama dengan pihak Unmul. Skor di semester pertama 83,14%. Nanti dibandingkan dengan semester ke 2,” katanya saat ditemui di Ruang kerjanya pada Selasa (19/11/2024)

Sabran menguraikan, dari hasil rincian 9 parameter itu. Dapat dilihat dari unsur persyaratan diangka 4,19% naik menjadi 4,45%, kemudian untuk unsur sistem mekanisme prosedur dari 4,14% menjadi 4,42%. Untuk unsur waktu penyelesaian 4,17% pada semester ke-2 alami kenaikan menjadi 4,39%, selanjutnya unsur perilaku pelaksana 4,17% kini menjadi 4,38%.

Berikutnya, pengaduan saran atau masukan dari masyarakat yang jadi pelanggan rumah sakit tercatat 4,18% yang mana pada semester ke 2 menjadi 4,37%, sedangkan sarana dan prasarana pada semester 1 4,17% kini menjadi 4,19 %. Angka itu mengalami kenaikan 2%.

Baca Juga : Rumah Sakit (RS) Pratama Muara Bengkal Kekurangan Dokter Spesialis

Dirinya mengharapkan survei ini sebagai salah satu cara mengetahui tingkat kekurangan. Serta melihat gap-gap yang ada, sehingga pihak rumah sakit dapat melakukan perbaikan dilini yang masih ada kekurangan.

Contoh di parameter mekanisme dan prosedur yang artinya kalau pasien berobat itu susah tidak prosedurnya. Hal itu akan ditanyakan ke para pasien.

“Jadi ini rencananya kita akan lakukan setiap tahunnya, supaya kita bisa mengukur diri kita, untuk koreksi diri,” harapnya. (*/As-Adv)

Baca Juga

Back to top button