Disdikbud Kukar Dorong Pengembangan Bakat Olahraga Siswa Lewat O2SN SD/MI 2025

Korsa.id, Tenggarong – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) terus menunjukkan komitmennya dalam mendukung pengembangan bakat siswa, khususnya di bidang olahraga, melalui pelaksanaan Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) tingkat SD/MI tahun 2025.
Ajang ini tidak sekadar menjadi kompetisi antar pelajar, tetapi juga menjadi sarana strategis untuk menjaring bibit unggul dari usia dini. Selain itu, O2SN dinilai mampu membentuk karakter serta mendukung kecerdasan fisik dan mental anak secara menyeluruh.
Hal tersebut disampaikan oleh Pelaksana Tugas (Plt) Sekretaris Disdikbud Kukar, Joko Sampurno, pada Jumat (20/6/2025).
Ia menyebut bahwa kegiatan ini memiliki nilai penting dalam pembangunan karakter generasi muda.
“O2SN bukan hanya soal lomba. Ini adalah bagian dari pendidikan yang utuh, yang mencakup kecerdasan intelektual, fisik, mental, dan karakter anak,” tegasnya.
Ia menyampaikan apresiasi kepada semua pihak yang telah berkontribusi menyukseskan pelaksanaan O2SN, mulai dari kepala sekolah, guru, pembina, pelatih, hingga peran aktif masyarakat. Menurutnya, kolaborasi semua unsur sangat menentukan capaian siswa di ajang yang lebih tinggi, baik di tingkat provinsi maupun nasional.
Meski demikian, Joko tidak menampik adanya tantangan, terutama keterbatasan anggaran. Hal tersebut berdampak pada terbatasnya jumlah cabang olahraga yang bisa dipertandingkan.
“Tentu jika dukungan anggaran lebih memadai, potensi siswa bisa dikembangkan lebih luas lagi,” ungkapnya.
Tahun ini, tidak seluruh kecamatan di Kukar dapat mengirimkan perwakilan. Dari 20 kecamatan, hanya sebagian yang ikut serta dalam kompetisi. Kondisi ini menjadi catatan penting bagi pihaknya untuk melakukan evaluasi, baik dari segi efisiensi penggunaan anggaran maupun penyusunan regulasi teknis dalam petunjuk pelaksanaan.
Dalam pelaksanaan lomba, Joko juga menekankan pentingnya menjunjung tinggi nilai sportivitas dan profesionalisme. Ia mengingatkan kepada para juri dan wasit agar bersikap adil dan transparan, terutama dalam cabang olahraga yang penilaiannya bersifat subjektif, seperti senam dan cabang seni.
“Penilaian harus objektif. Jangan sampai anak-anak kita dirugikan hanya karena faktor ketidaksukaan atau ketidakadilan. Ini bisa berdampak ketika mereka berlaga di level yang lebih tinggi,” ujarnya.
Ia turut menyoroti rendahnya capaian siswa Kukar di tingkat provinsi maupun nasional. Menurutnya, hal ini bisa disebabkan oleh pembinaan yang belum optimal dan sistem penilaian yang tidak selaras dengan standar kompetisi.
Joko juga memberikan apresiasi khusus kepada para orang tua yang telah memberikan dukungan penuh terhadap anak-anak mereka, bahkan hingga rela berkorban waktu dan biaya. Ia menilai, olahraga bisa menjadi modal penting bagi masa depan anak, termasuk membuka peluang di berbagai bidang profesi.
“Prestasi di bidang olahraga bisa menjadi nilai tambah, terutama untuk karier di militer, kepolisian, atau instansi lain yang menuntut ketahanan fisik,” jelasnya.
Ke depan, ia berharap O2SN terus diselenggarakan secara berkelanjutan. Terlebih siswa kelas 6 akan segera lulus, maka pembinaan perlu difokuskan kepada siswa kelas 4 dan 5 sebagai generasi penerus.
“Mari kita siapkan anak-anak ini dengan lebih baik agar Kukar mampu mencetak prestasi yang membanggakan di masa mendatang,” pungkasnya.(Adv)