
Korsa.id, Sangatta – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kudungga yang memiliki motto “Pelayanan Berkualitas dan Bersahabat Adalah Prioritas Kami” terus berupaya memberikan pelayanan terbaik untuk seluruh pasien-pasiennya.
Dari dua kata kunci itu, Direktur RSUD Kudungga dr. Muhammad Yusuf, M.Kes mengharapkan agar pelayanan di rumah sakit lebih cepat, murah, simple, nyaman dan bersahabat.
“Kami mulai dari perilaku, sikap petugas, jangan lagi ada perawat yang cemberut. Bersahabat juga bisa berarti nyaman tempatnya, nyaman prosesnya, jadi penekanannya memang ke mutu dan bagaimana service excellence itu bisa berjalan di RSUD Kudungga,” sebut dr. Yusuf.
Sementara untuk core value diambil dari akronim “Kudungga”, dimana dari 8 huruf tersebut masing-masing menjadi tata nilai rumah sakit. Mulai dari “Kompeten, Unggul, Disiplin, Ulet, Network oriented, Gotong royong, Gesit dan Adaptif”.
“Jadi masing-masing itu ada penjabaran prilaku kerjanya seperti apa,” ucapnya saat ditemui media ini di ruang kerjanya.
Sedanggkan untuk filosofi atau meaning statement RSUD Kudungga, kembali mengambil kata “Kudungga” yang memiliki arti “Kudukung dan Kujaga”.
“Jadi yang dimaksud ‘Kudukung’ itu berarti setiap kebijakan yang dikeluarkan pimpinan, seluruh pegawai harus mendukung, support. Kemudian juga mereka mendukung dengan terlibat aktif dalam setiap inovasi-inovasi yang dibuka kesempatannya seluas-luasnya,” ujarnya.
Baca Juga : RSUD Kudungga Terima Sertifikat Arakreditasi Paripurna
“kalo ‘Kujaga’ dalam hal performance, bagaimana mereka melayani, Skill mereka, pengetahuan mereka itu harus baik. Menjaga kekompakannya, keharmonisannya, menjaga nama baik rumah sakit baik di dalam maupun di luar, etika nya, disiplinnya. Itu.” lanjutnya.
Komitmen itu juga ditunjukan oleh manajeman rumah sakit, salah satunya yakni gun menjaga performance tenaga medis, maka anggaran bimtek dinaikan. Serta beberapa dokter spesialis dan tenaga pendukungnya kembali di sekolahkan
“Jadi sekarang kalo nyebut ‘RSUD Kudungga’ sontak mereka berteriak ‘Kudukung dan Kujaga’, mereka sudah paham konteks kudukung dan kujaga itu apa,” ucapnya.
Sebagai rumah sakit milik masyarakat Kabupaten Kutai Timur, Dokter Yusuf juga mengharapkan makna “Kudungga” ini sampai ke masyarakat.
Bentuk dukungan masyarakat bisa berupa memberikan masukan kepada rumah sakit, baik berupa saran dan kritikan melalui saluran-saluran yang telah disediakan, termasuk melalui survei-seurvei yang rutin dilakukan.
“Termasuk saat penyusunan perencanaan, kami undang tokoh-tokoh masyarakat dalam public hearing. Supaya memberikan masukan program apa yang kurang, dan apa yang dibutuhkan oleh masyarakat. Jadi masyarakat bisa ikut mendukung pembengbangan rumah sakit, dalam sebenarnya makna Kudukung dan Kujaga ini,” tutupnya. (An/As-Adv)