Disdikbud Kukar Dukung Pelestarian Budaya Lokal Lewat Film dan Bahasa Daerah

Korsa.id, Tenggarong – Legenda dan budaya lokal Kutai Kartanegara (Kukar) akan segera diangkat ke layar lebar melalui film berjudul Misteri Tuana Tuha. Film ini tengah diproduksi sebagai bagian dari promosi budaya dan pariwisata yang digagas oleh Dinas Pariwisata (Dispar) Kukar.
Melalui Workshop produksi film, Desa Tuana Tuha di Kecamatan Kenohan, dibalut dalam nuansa misteri yang kaya nilai budaya.
Terkait hal tersebut, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kukar menyampaikan apresiasi atas inisiatif anak-anak muda dalam mengangkat cerita rakyat lokal melalui film.
Kepala Bidang Kebudayaan Disdikbud Kukar, Puji Utomo, mengatakan bahwa kegiatan seperti ini menjadi bentuk kepedulian generasi muda terhadap warisan budaya daerah. Menurutnya, mengemas cerita rakyat yang sudah dikenal sejak lama dalam bentuk film adalah langkah positif untuk memperkenalkan kembali kisah-kisah lokal kepada generasi masa kini.
“Kami mengapresiasi kegiatan anak-anak muda yang peduli terhadap cerita-cerita rakyat yang telah melegenda. Cerita yang mereka kenal sejak kecil kemudian dituangkan dalam bentuk film dengan narasi yang menarik. Ini menegaskan bahwa kita memiliki kekayaan cerita dari masa lalu yang masih bisa dipertahankan hingga sekarang,” ujarnya pada Rabu (02/07/2025).
Lebih lanjut, Puji juga menyoroti pentingnya pelestarian bahasa daerah, khususnya bahasa Kutai, yang turut digunakan dalam film tersebut. Ia menyebut film bisa menjadi salah satu media efektif untuk mempertahankan bahasa daerah di tengah arus modernisasi.
“Film bisa menjadi sarana untuk melestarikan bahasa Kutai. Selain itu, di dunia pendidikan kami juga telah melaksanakan berbagai upaya, seperti Festival Bahasa Ibu yang pernah ditampilkan secara nasional. Bahkan di berbagai acara seremonial yang dipimpin pejabat Pemda, kami dorong agar lebih banyak menggunakan bahasa daerah,” jelasnya.
Ia berharap ke depan, penggunaan bahasa Kutai dapat terus ditingkatkan dan tidak tergerus oleh bahasa-bahasa luar.
“Dengan adanya kegiatan seperti ini, kami sangat mendukung dan menjadikannya sebagai media untuk mengimbau masyarakat agar lebih mencintai dan menggunakan bahasa daerah,” pungkasnya.(adv)