
Korsa.id, Sangatta – Penyakit menular Mumps atau gondongan tengah ramai menjadi bahan perbincangan beberapa waktu belakangan ini, hal ini terjadi karena adanya peningkatan kasus di sejumlah daerah di Indonesia.
Agar penyakit tersebut tersebut tidak menular, ada baiknya kita mencari tahu cara penularan dan bagaimana cara mencegahnya agar tidak terjangkit pada anak kita.
Menurut dr. Rini Wulandari, M.Kes, Sp.A, Dokter Spesialis Anak dari Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kudungga, penyakit Mumps/gondongan adalah kondisi yang bisa menyebabkan pembengkakan pada bagian wajah.
Penyakit ini disebabkan oleh infeksi virus paramyxovirus pada kelenjar parotis, yang terletak dibawah telinga yang berfungsi memproduksi air liur.
“Ketika virus ini masuk ke dalam saluran pernapasan melalui hidung, mulut maupun tenggorokan, virus ini akan menetap dan berkembang biak,” jelas, dr. Rini, saat ditemui awak media, di RSUD Kudungga, Rabu (20/11/2024).
Baca Juga : Cegah Berbagai Penyakit Dengan Konsultasi Pola Makan di Klinik Gizi dan Obesitas RSUD Kudungga
Menurut dr. Rini, indikasi anak terjangkit penyakit ini ditandai dengan pembengkakan kelenjar parotis yang membuat sisi wajah tampak membengkak. Gejalanya biasanya terjadi 10-14 hari setelah infeksi virus muncul.
Sedangkan cara penularannya, pada kebanyakan kasus, penyakit yang dialami anak-anak ini biasanya menyebar melalui droplet infection atau percikan ludah dari pengidapnya. Misalnya ketika batuk, saat berbicara serta bersin.
Menurut dr. Rini, penyakit gondongan ini bisa menyebar dalam hitungan hari. Maka dari itu, katanya, upaya pencegahannya perlu dilakukan sedini mungkin dengan cara menghindari kontak langsung dengan pengidapnya, mencuci tangan dengan sabun secara teratur serta menggunakan dan membuang tissu pada tempat sampah usai bersin. Penderita juga disarankan tetap tinggal di rumah setidaknya seminggu setelah gejala nyeri terasa.
Baca Juga : RSUD Kudungga Miliki Dokter Spesialis Bedah Saraf, Masyarakat Tidak Perlu Lagi Berobat ke Luar Daerah
Pada saat anak terdampak penyakit Mumps/gondongan, menurutnya, perawatan yang digunakan untuk meredakan rasa sakit bisa dilakukan dengan cara :
• Anak sebaiknya banyak istrahat di rumah
• Menggunakan obat pereda nyeri, seperti ibuprofen atau parasetamol
• Mengompres kelenjar yang bengkak dengan air dingin untuk membantu meredakan rasa nyeri
• Mengkonsumsi makanan lunak agar tidak nyeri saat mengunyah makanan
Meskipun belum ada obat khusus untuk penyakit ini, dr. Rini mengungkapkan sudah terdapat vaksin untuk mencegah infeksi virus gondongan. Vaksin tersebut adalah vaksin Measles, Mumps, Rubella (MMR). sesuai dengan namanya, vaksin ini digunakan untuk melindungi tubuh dari penyakit campak, gondongan dan campak jerman.
“Menurut penelitian, vaksin MMR ini bekerja dengan cara meningkatkan kemampuan antibodi (IgG) untuk melindungi tubuh dari infeksi paramyxovirus. Vaksin MMR ini sesuai dengan jadwal IDAI diberikan mulai pada usia 12 bulan, dosis kedua diberikan 6 bulan setelah dosis pertama dan dosis ketiga diberikan pada saat anak 5-7 tahun,” jelasnya.
Baca Juga : Dokter Spesialis Gizi Klinik RSUD Kudungga Bagikan Tips Kelola Obesitas
Lebih lanjut, dr. Rini menjelaskan vaksin MMR ini merupakan vaksin tambahan dan belum diberikan sebagai vaksin wajib di Puskesmas. Sehingga orang tua dapat membawa anaknya ke dokter anak untuk imunisasi MMR.
“Jika anak ibu sedang mengalami gondongan atau belum terkena dan mau memberikan vaksin kepada anaknya, sebaiknya berkonsultasi langsung dengan dokter anak untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut,” tutup dr. Rini. (*/An/As)