Korsa.id, Samarinda – Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) memantapkan langkahnya menuju Pekan Paralimpik Pelajar Nasional (PeParPeNas) XI 2025 di Jakarta.
Dimana kegiatan tersebut berlangsung serentak dengan Pekan Olahraga Pelajat Nasional (POPNAS) XVII pada 1–10 November, event ini menjadi ajang strategis bagi Kaltim untuk mengukir prestasi sekaligus menguatkan semangat inklusivitas.
Dispora Kaltim menargetkan kontingen pelajar disabilitas Benua Etam mampu menembus lima besar nasional, sebuah target ambisius yang didukung oleh koordinasi intensif dengan National Paralympic Committee Indonesia (NPCI) Kaltim.
Target lima besar ini bukan tanpa dasar. Kepala Bidang (Kabid) Pembudayaan Olahraga Dispora Kaltim, AA Bagus Surya Saputra Sugiarta, menyoroti peningkatan signifikan yang dicapai atlet disabilitas Kaltim pada ajang senior.
“Pada Pekan Paralimpiade Nasional (Peparnas) 2024 lalu, kontingen NPCI Kaltim berhasil naik dua peringkat dari posisi 15 menjadi peringkat 13 nasional dari 38 provinsi,” jelas Bagus Sugiarta, Jumat (08/08/2025).
Capaian tersebut diperkuat dengan perolehan 38 medali (7 emas, 13 perak, dan 17 perunggu) di Peparnas 2024. Prestasi ini menjadi bukti nyata bahwa pembinaan intensif atlet disabilitas Kaltim mampu bersaing di level tertinggi.
Baca juga : Dispora Dukung NPCI Kaltim Rakor, Evaluasi Kinerja dan Matangkan Program Kerja
“Dengan modal ini, kami optimistis di level pelajar, kami bisa berbicara banyak. Capaian prestasi masuk 10 besar atau 5 besar sangat mungkin bisa kami raih di PeParPeNas nanti,” tegas Bagus Sugiarta, mewakili Kepala Dispora Kaltim, HM Agus Hari Kesuma (AHK).
Dispora dan NPCI Kaltim kini fokus pada seleksi berlapis dari tingkat kabupaten/kota, melibatkan Pengurus Cabang (Pengcab) NPCI, pelatih, serta sekolah luar biasa (SLB) dan sekolah berkebutuhan khusus (ABK). Proses ini bertujuan menghasilkan tim yang solid dan siap bersaing.
Selain aspek teknis, Bagus menyoroti kebutuhan khusus yang membedakan PeParPeNas dari POPNAS biasa, khususnya dalam hal logistik dan pendampingan.
“PeParPeNas memiliki kebutuhan berbeda. Persiapan lainnya sangat diperlukan, mencakup aspek pendukung seperti aksesibilitas, kesehatan, dan kenyamanan para atlet di lokasi pertandingan,” urai Bagus.
Untuk memastikan kenyamanan dan fokus bertanding atlet, Dispora menekankan penguatan tim ofisial pendamping.
Baca juga : Dispora Dorong Modernisasi Sistem Latihan Atlet Panahan Kaltim Hadapi POPNAS 2025
“Tim ofisial untuk pendampingan harus diperkuat. Biasanya satu atlet ini paling tidak ada satu pendamping yang selalu aktif melakukan monitoring dalam setiap aktivitas dan kegiatannya di luar pertandingan.”
Dukungan mental dan fasilitas memadai dari Pemda diyakini akan meningkatkan motivasi atlet difabel, yang memiliki semangat juang tinggi, untuk mengeluarkan kemampuan terbaik mereka.
Dengan persiapan terukur dan kerja sama solid antara pemerintah, NPCI, dan komunitas disabilitas, PeParPeNas 2025 diharapkan tidak hanya menjadi ajang perebutan medali, tetapi juga sarana untuk menguatkan citra Kaltim sebagai pendukung utama olahraga inklusif di Indonesia. (Put/Qad-Adv)






