BeritaKaltimOlahraga

NPCI Kaltim Seleksi 135 Atlet Muda Disabilitas, Fondasi Pembinaan Jangka Panjang

Korsa.id, Samarinda – <span;>National Paralympic Committee Indonesia (NPCI) Kalimantan Timur (Kaltim) terus menunjukkan komitmennya dalam membangun pembinaan olahraga disabilitas yang lebih terarah dan berkelanjutan. Salah satu langkah nyata dilakukan melalui program identifikasi, penjaringan, dan seleksi atlet muda disabilitas yang digelar pada Maret 2025 lalu di Balikpapan.

Kegiatan tersebut diikuti oleh 135 peserta dari 9 kabupaten/kota se-Kaltim dengan rentang usia 11 hingga 23 tahun. Seleksi mencakup tiga kategori disabilitas, yakni Tuna Daksa, Tuna Netra, dan Tuna Grahita. Para peserta tampak antusias mengikuti seluruh tahapan seleksi yang digelar di Sekretariat NPCI Kaltim, Kota Balikpapan.

Menurut Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kaltim, HM Agus Hari Kesuma (AHK), seleksi ini bukan hanya ajang penjaringan, tetapi juga menjadi dasar ilmiah untuk memetakan potensi atlet.

“Kegiatan ini fondasi utama untuk menyesuaikan potensi atlet dengan cabang olahraga yang tepat. Semua dianalisis secara cermat, agar pembinaan berjalan optimal dan terarah,” jelas AHK di Kantor Dispora Kaltim, Gedung Kadrie Oening Tower, Samarinda.

AHK menegaskan, hasil dari identifikasi ini akan dijadikan acuan menyusun pola latihan, program pembinaan, hingga strategi menghadapi kompetisi resmi di masa depan.

“Setiap hasil tes jadi dasar utama dalam menyusun pola latihan dan pembinaan. Kita ingin pembinaan ini serius, bukan hanya seremonial,” tegasnya.

Senada, Kabid Pemberdayaan Olahraga Dispora Kaltim, AA Bagus Surya Saputra Sugiarta menambahkan, langkah strategis NPCI dan Dispora telah membuahkan hasil. Pada Peparnas XVII 2024 di Solo, kontingen Kaltim berhasil meraih 38 medali (7 emas, 13 perak, dan 18 perunggu), serta naik ke peringkat 13 nasional dari sebelumnya di posisi 15.

“Pencapaian ini bukti bahwa atlet disabilitas, dengan pelatihan konsisten, bisa meraih prestasi membanggakan,” ujar Bagus.

Saat ini, NPCI Kaltim membina sekitar 300 atlet disabilitas dari 10 kabupaten/kota. Dengan dukungan fasilitas, pelatih berkompeten, dan perhatian serius dari Pemprov Kaltim, diharapkan lahir atlet paralimpik masa depan yang mampu mengharumkan nama daerah di level nasional hingga internasional.(Adv)

Baca Juga

Back to top button