
Korsa.id, Samarinda – Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kalimantan Timur (Kaltim) terus berinovasi dalam mempersiapkan para atlet menghadapi Pekan Olahraga Pelajar Nasional (POPNAS) XVII 2025, yang dijadwalkan berlangsung pada November mendatang di Jakarta. Salah satu langkah nyata dilakukan pada cabang olahraga (Cabor) panahan, dengan menerapkan metode latihan modern berbasis teknologi digital.
Langkah ini menjadi bagian dari strategi besar Dispora Kaltim dalam meningkatkan efektivitas pembinaan atlet. Dispora menekankan kepada Persatuan Panahan Indonesia (Perpani) Kaltim agar meninggalkan pola latihan konvensional dan mulai mengintegrasikan sistem berbasis data dan presisi untuk meningkatkan performa atlet.
“Pada era sekarang, latihan tidak bisa lagi hanya mengandalkan perkiraan. Sudah saatnya menggunakan alat modern yang mampu mengukur variabel seperti kecepatan angin dan tekanan lingkungan secara akurat. Hal ini sangat membantu atlet dalam menyiapkan teknik secara ilmiah,” jelas Kepala Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga (PPO) Dispora Kaltim, Rasman Rading, Kamis (3/8/2025).
Rasman menjelaskan, penerapan alat digital dan sistem analitik dalam latihan akan memberikan data yang presisi untuk setiap sesi latihan. Dengan begitu, pelatih dan atlet dapat mengevaluasi hasil secara objektif dan memperbaiki teknik dengan lebih tepat.
“Sekarang eranya data dan presisi. Kalau dulu menebak-nebak, sekarang kita bisa ukur semua kondisi yang memengaruhi hasil tembakan. Sehingga anak panah tidak lagi meleset dari sasaran,” ungkap Rasman di Gedung Kadrie Oening (GKO) Tower, Jalan PM Noor, Sempaja, Samarinda.
Selain meningkatkan akurasi tembakan, sistem latihan digital juga mampu memprediksi dan mensimulasikan kondisi cuaca berbeda di lokasi pertandingan. Melalui perangkat sensor digital dan simulasi komputer, pelatih dapat menganalisis performa atlet dan menyesuaikan strategi secara real-time.
“Dengan anemometer digital dan sistem pelacakan performa, pelatih bisa memberikan masukan berbasis data. Atlet pun dapat langsung menyesuaikan gaya bidiknya dengan kondisi sebenarnya,” terang Rasman.
Menurut Rasman, program modernisasi ini bukan hanya untuk menghadapi POPNAS 2025, tetapi juga bagian dari strategi jangka panjang dalam membangun ekosistem olahraga panahan yang profesional di Kaltim.
“Kita ingin atlet panahan Kaltim bukan hanya kuat secara fisik, tetapi juga unggul secara teknis dan mental. Dengan pola latihan yang modern, terukur, dan berkelanjutan,” tegasnya mewakili Kepala Dispora Kaltim, HM Agus Hari Kesuma (AHK).
Dispora Kaltim berharap, penerapan teknologi dalam pembinaan olahraga ini dapat menjadi model bagi cabang olahraga lain, guna mewujudkan generasi atlet muda Benua Etam yang tangguh, adaptif, dan siap bersaing di level nasional maupun internasional.(Adv)




