
Korsa.id, Sangatta – Perkembangan ilmu serta teknologi pada medis, khususnya bedah saraf dan otak telah mengalami peningkatan selama sekitar 15 tahun terakhir. Hasilnya adalah, ahli bedah otak dan saraf sekarang ini sudah bisa mengoperasi dan mengeksplorasi bagian otak yang sebelumnya sulit atau bahkan tidak terjangkau.
Selain itu, bedah otak dan saraf telah menjadi jauh lebih aman dan lebih mungkin berhasil daripada sebelumnya, dikarenakan sudah terdapat berbagai macam opsi pembedahan.
Pembedahan yang umum dilakukan salah satunya adalah kraniotomi. Pada dasarnya kraniotomi berarti cranium/tengkorak, otomy/lubang, dimana ahli bedah akan membuat sayatan di bagian kulit kepala untuk dapat membuka sebagian tengkorak sehingga dapat mencapai area operasi yang dituju.
Prosedur ini sering dijadikan pilihan utama sebagai tatalaksana dari kasus bedah saraf, yaitu tumor otak. Tumor akan diangkat baik sebagian ataupun sepenuhnya kemudian akan dilakukan biopsi dibawah mikroskop untuk menentukan jenis tumor.
Baca Juga : RSUD Kudungga Miliki Dokter Spesialis Bedah Saraf, Masyarakat Tidak Perlu Lagi Berobat ke Luar Daerah
Operasi tumor otak merupakan salah satu opsi perawatan untuk menghilangkan jaringan abnormal yang berada di otak, terutama jika tumor bersifat ganas dan mengganggu fungsi otak. Kasus tumor otak ini cukup sering terjadi dan terus mengalami peningkatan setiap tahunnya. Terdapat berbagai faktor yang dapat menyebabkan tumor otak.
“Faktor terjadinya tumor otak dapat dipengaruhi baik internal seperti usia, jenis kelamin hingga genetik ataupun eksternal seperti paparan radiasi,” ujar dr. Mirza Aditya, Sp. BS, salah satu dokter spesialis bedah saraf yang berpraktik di RSUD Kudungga, Sangatta, Kabupaten Kutai Timur.
Beliau menambahkan seringkali pasien dengan tumor otak tidak menyadari bahwa mereka memiliki jaringan abnormal pada otaknya. Penyebabnya adalah gejala umum yang terjadi berupa nyeri kepala hebat yang tidak kunjung mereda.
Baca Juga : Gunakan Aplikasi Pencet; RSUD Ratu Aji Putri Botung Kurangi Penumpukan Pasien Di Apotek Rumah Sakit
“Pasien biasanya mengeluhkan nyeri kepala progresif dan tidak kunjung membaik dengan obat-obatan. Setelah dilakukan pemeriksaan secara menyeluruh, ternyata terdapat tumor pada jaringan otaknya.” ucap dokter spesialis bedah saraf lulusan Universitas Padjajaran tersebut.
Selain itu, gejala juga dapat disertai dengan gejala penyakit saraf pada umumnya, seperti kelemahan anggota gerak, penglihatan ganda, ataupun kondisi gawat darurat seperti kejang dan penurunan kesadaran.
Baca Juga : Cegah Berbagai Penyakit Dengan Konsultasi Pola Makan di Klinik Gizi dan Obesitas RSUD Kudungga
“Jika memiliki keluhan tersebut, segera periksakan diri ke dokter. Jangan ragu untuk berkonsultasi agar segera mendapatkan penanganan yang tepat sehingga dapat mencegah komplikasi yang lebih parah terjadi kedepannya,”
Diketahui, dr. Mirza Aditya, Sp. BS aktif membuka poli pada setiap hari Senin – Jumat mulai pukul 08.00 – 11.00 Wita di RSUD Kudungga, Sangatta. Pelayanannya terbuka untuk masyarakat, khususnya yang berdomisili di Kutai Timur, Kutai Kertanegara, Bontang maupun Berau. (*/An/As)