Tekan Angka Stunting di Kutim, DPPKB Libatkan Media untuk Edukasi dan Kampanye

Korsa.id, Sangatta – Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kutai Timur (Kutim) terus berupaya menekan angka stunting melalui berbagai program edukasi dan kampanye yang melibatkan semua pihak, termasuk media.
Kepala DPPKB Achmad Junaidi B. menyatakan pentingnya peran media dalam mengedukasi masyarakat terkait upaya pencegahan stunting ke depannya.
“Kampanye ini sangat penting sebagai salah satu bentuk edukasi untuk mencegah stunting sebelum terjadi. Kami melibatkan seluruh stakeholder, baik Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) di kabupaten maupun di tingkat kecamatan,” ujar Achmad Junaidi dalam kegiatan kampanye pencegahan stunting di kantor Desa Sangatta Utara, yang di hadiri oleh seluruh stakeholder dan perwakilan unsur forum koordinasi pimpinan daerah (Forkompimda) Kutim, Selasa (17/12/2024).
Lebih lanjut, Achmad Junaidi mengungkapkan bahwa pihaknya saat ini sedang melakukan verifikasi dan validasi ulang terhadap data keluarga berisiko stunting. Menurutnya, berdasarkan data yang ada, di Kecamatan Sangatta Utara terdapat lebih dari 300 keluarga yang masuk kategori berisiko stunting. Namun, ia mengaku, penyelesaian masalah ini tidak hanya berkaitan dengan bantuan berupa telur atau pemberian makanan tambahan (PMT).
“Tidak semua masalah stunting bisa diselesaikan hanya dengan bantuan gizi. Berdasarkan hasil verifikasi, bisa saja masalah utama adalah sanitasi yang buruk atau akses air bersih yang tidak layak,” jelasnya.
Dalam hal ini, DPPKB berkolaborasi dengan berbagai pihak untuk menyelesaikan akar permasalahan. Pembangunan saluran air bersih dari PDAM dan penyediaan rumah layak huni oleh Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Perkim) menjadi solusi yang tengah diupayakan.
“Nanti akan ada pembangunan saluran PDAM air bersih dan program rumah layak huni untuk pemukiman yang tidak memiliki jamban. Ini menjadi langkah penting agar risiko stunting bisa diminimalisir dari berbagai aspek,” tegasnya.
Pihaknya juga mengaku, selain verifikasi data dan kolaborasi dengan stakeholder, DPPKB juga berencana melakukan kampanye pencegahan stunting dengan pendekatan multimedia.
“Dalam waktu dekat, kami akan mengundang teman-teman media ke kantor DPPKB untuk kampanye multimedia. Kampanye ini akan menggunakan platform seperti siaran YouTube, podcast, dan media digital lainnya agar lebih efektif menjangkau masyarakat luas,” paparnya.
Achmad Junaidi juga mengapresiasi peran penting media dalam menyebarluaskan informasi terkait pencegahan stunting. Menurutnya, kehadiran media dapat membantu mempercepat penurunan angka stunting dengan menyampaikan edukasi secara akurat dan tepat sasaran.
“Saya minta kepada rekan-rekan media, silakan berbicara tentang gizi buruk atau stunting, tetapi dalam forum resmi. Melalui media, kita bisa melihat respons dan tanggapan masyarakat mengenai peran media dalam percepatan penurunan stunting,” katanya.
Terakhir, pihaknya mengaku optimistis melalui kampanye yang masif dan koordinasi lintas sektor, target penurunan angka stunting di Kutim dapat tercapai. Sinergi antara pemerintah daerah, media, dan masyarakat dinilai menjadi kunci keberhasilan dalam menangani stunting di Kutim.(ir/yl/dr)