Warga Loa Ipuh Gencar Lakukan Normalisasi Aliran Sungai

Korsa.id, TENGGARONG- Warga Kelurahan Loa Ipuh, Kecamatan Tenggarong, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) lakukan normalisasi air sungai.
Aksi nyata ini diprakarasi oleh lurah Loa Ipuh Erri Suparjan ini berkolaborasi dengan kelompok masyarakat pengawas (Pokmaswas) dan TNI.
Mengenai itu, Lurah Loa Ipuh, Erri Suparjan,
Sabtu (7/10/2023) mengatakan, sungai Loa Ipuh merupakan salah satu objek penting yang dapat mengantisipasi banjir di Tenggarong.
Oleh sebab itu, ia sebut lingkungan sungai Loa Ipuh menjadi perhatian agar tetap terawat dan berfungsi secara maksimal.
Untuk itu, pihaknya telah mengajak Puluhan warga untuk diterjunkan melakukan gotong royong, membersihkan sampah di aliran sungai tersebut.
Dirinya mengungkapkan, program membersihan aliran Sungai Tenggarong merupakan salah satu upaya untuk menyadarkan masyarakat Kelurahan Loa Ipuh.
“Alhamdulillah sekarang sudah berkurang warga Loa Ipuh yang buang sampah di sungai, walaupun masih ada satu atau dua orang tapi semua sudah mulai sadar,” ujarnya.
Disebutkannya Kegiatan ini telah dilakukan sejak enam bulan lalu. Pembersihan sungai ini merupakan upaya untuk memperlancar aliran sungai dari sampah, sekaligus mengantisipasi penumpukan eceng gondok di sepanjang aliran sungai.
Selain alasan kebersihan, baginya tidak kalah pentingnya juga kesehatan. Karena dengan banyaknya sampah di sekitar aliran sungai maka akan berdampak pada kesehatan warga itu sendiri.
Pembersihan aliran di sepanjang sungai yang masuk wilayah Kelurahan Loa Ipuh itu pun, dijelaskannya juga sering dibantu oleh berbagai pihak.
Bantuan tersebut antara lain datang dari personil TNI dari Komando Distrik Militer (Kodim) 0906 Kutai Kartanegara.
“Dan dijadwalkan pada awal Oktober 2023, kami akan kembali melakukan pembersihan sungai bersama TNI,” jelasnya.
Dia berharap, agar pihak lain nantinya juga turut terlibat dalam melakukan normalisasi aliran Sungai Tenggarong.
Termasuk melalui Balai Wilayah Sungai (BWS) untuk melakukan normalisasi bantaran sungai sepanjang satu kilometer tersebut.
“Karena aliran sungai tersebut juga masuk dalam wilayah penanganan BWS,” pungkasnya. (Adv)