Ramadhani Siapkan Anggaran Hingga Rp1 M untuk Drainase dan Jalan di Dayung

Korsa.id, Sangatta – Jalan Dayung di Kecamatan Sangatta Utara menjadi langganan banjir disaat intensitas curah hujan tinggi mengguyur kota Sangatta.
Beberapa warga pun mengeluhkan kondisi tersebut kepada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupten Kutai Timur. Salah satunya ke Ramadhani, politisi muda asal Partai Persatuan Pembangunan (PPP).
Setelah mendengar dan melihat apa yang dikeluhkan oleh masyarakat, Ramadhani sejak tahun lalu mengusulkan beberapa pekerjaan untuk menuntaksan persoalan tersebut. Akhirnya 5 paket dengan pagu anggaran hingga Rp1 miliar bakal dikerjakan pada tahun ini.
Guna memastikan titik pengerjaan sesuai dengan yang diinginkan oleh masyarakat, Ramadhani tidak segan-segan untuk turun menyusuri gang demi gang.
Hal itu dirinya lakukan pada Sabtu (27/05/2023), dengan didampingi oleh Ketua RT 42 Naim, staf dari Dinas Pekerjaan Umum (DPU) serta konsultan pelaksana.
“Di RT 42 Jalan Dayung Gang Mulya ada 5 paket, 2 drainase, 2 semenisasi jalan dan 1 turap. Turap ini untuk membuka saluran air dari Gang Makassar tembus ke Gang Mulya, Gang Syukur dan langsung dibuang ke Folder,” sebut Ramadhani didampingi Ketua RT dan disaksikan warga.
Mengetahui daerahnya mulai dibangun pada tahun ini, warga melalui Ketua RT mengaku sangat bersyukur. Hanya saja dirinya berpesan agar pekerjaan betul-betul dikontrol oleh konsultan.
“Mengenai drainase dan semenisasi jalan ini sangat riskan sekali, karena mengenai air ini sering banjir dan dikeluhkan oleh warga, membuat tidak nyaman warga,” sebut Naim.
Besar harapan, dengan adanya beberapa paket pekerjaan di daerahnya maka apa yang selama ini menjadi masalah warga dapat terselesaikan.
Tidak kalah penting, siapapun kontrkaktor yang mengerjakan paket tersebut agar membersihkan material dan peralatan kerja. Serta menyelesaikan upah para pekerja, sehingga tidak meninggalkan masalah baru di masyarakat.
“Ada beberapa kontraktor selesai kerjanya ada warga belum dibayar, nah itu yang repot itu. Terus peralatan tidak diangku secepatnya, warga komplain ada molen belum diangkat sampai sekarang, orang keluar masuk terganggu.” Tutupnya.