
Korsa.id, Sangatta – Data kasus diabetes tahun 2030 diprediksi mencapai 20 juta penderita penyakit diabetes militus. Sedangkan secara nasional Kalimantan Timur (Kaltim) menempati peringkat ke tiga.
Sementara di Kabupaten Kutai Timur (Kutim) sendiri belum memiliki data yang valid. Namun, dr. F. Wilson, M.Biomid., Sp.Pd, dari RSUD Kudungga, menyebut jika penanganan penyakit diabetes di Kaltim bisa menghabiskan sekitar Rp8 triliun selama 5 tahun.
“5 tahun data se-Kaltim, maksudnya penanganan diabetes serta yang termasuk kompilasinya. Jadi sangat memakan banyak biaya terutama dari BPJS,” ungkap dr. Wilson belum lama ini.
Sementara di RSUD Kudungga, data kasus diabetes hampir 50 persen yang ditangani dari kasus penyakit dalam. Selain itu, dr. Wilson mengatakan bahkan di praktek, data penyakit dalam juga hampir mencapai 50 persen diabetes.
Baca Juga : Kenal Lebih Dekat Dengan Batu Ginjal dan Mengatasinya
“Karen diabetes banyak komplikasinya. Jadi seringkali pasien datang seperti keadaan gagal ginjal plus diabetes serta masih lagi komplikasi yang lain,” ujarnya.
Dr. Wilson menjelaskan, meskipun jarang terdapat diabetes murni, namun kebanyakan orang yang datang ke poli terkena diabetes komplikasi. Sehingga dana yang diperlukan untuk menangani cukup besar.
“Jadi tentu saja yang pertama kami butuhkan dana yang cukup serta effort yang besar kalau sudah terkomplikasi, karena penanganannya cukup sulit,” tambahnya. (Dr/As-Adv)