Diskominfo Kutim

Ardinasyah Lantik PDPK Korpri, TNI, dan Polri Masa Bakti 2023-2026 di GSG

korsa.id SANGATTA– Bupati Kutai Timur (Kutim) Ardiansyah Sulaiman melantik PDPK Korpri, TNI dan Polri Masa Bakti 2023-2026 di Gedung Serba Guna, Bukit Pelangi, Kamis (27/7/2023). Pelantikan tersebut turut dihadiri Wakil Bupati Kasmidi Bulang dan beberapa unsur Forkopimda.

Bupati Ardiansyah mengajak pengurus PD membawa nuansa atau warna tersendiri di pekerjaan masing-masing. Mereka harus mampu menyelaraskan ketaatan kepada Tuhan dengan pekerjaan yang dilakukan sehari- hari.

“Selalu hati-hati dalam melaksanakan pekerjaan. Kalau terjadi penyimpangan itu berarti menyimpang juga dari kehendak Tuhan. Jadi harus selaras ketaatan dan perilaku,” tegasnya

Bupati Ardiansyah juga menyampaikan selamat dan sukses dalam bertugas. Sehingga segala program kerja yang sudah direncanakan bisa dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab.

Sementara itu, Ketua PD Korpri TNI dan Polri periode 2023-2026 Simon Salombe menyatakan siap melaksanakan amanah dengan sebaik-baiknya. Sekaligus meminta dukungan dan doa dari seluruh anggota dalam melaksanakan program kerja dengan baik.

“Terima kasih atas kepercayaan yang diberikan kepada kami sebagai pengurus dan saya mengajak seluruh anggota. Mari kita bekerja sama dengan baik menjadikan wadah ini sebagai tempat mempererat persekutuan serta peningkatan iman kita lepada Tuhan,” ujarnya.

Dalam ibadah syukur yang dilaksanakan sebelum pelantikan, Pdt Petrus Silas menyebutkan menjadi PNS, TNI dan Polri adalah sebuah anugerah. Mengapa demikian karena kesempatan menjadi abdi negara sangat kecil dibandingkan dengan angka kesempatan kerja yang sangat banyak. Untuk itu seorang pegawai dituntut melaksanakan tanggungjawabnya dengan tulus iklas dan sepenuh hati. Sebuah pekerjaan adalah kesempatan untuk melayani Tuhan.

“Seorang pegawai dalam melaksanakan tanggungjawabnya harus berdampak. Sekecil apa pun peran yang dilakukan harus mampu dirasakan oleh masyarakat,” ungkapnya.

Ditambahkannya, sebagai seorang beriman, bekerja itu adalah ladang pelayanan. Seorang pegawai harus memposisikan diri sebagai “hamba” bagi masyarakat. Pegawai adalah pelayanan masyarakat bukan sebaliknya.

“Kita hadir di Kutim disadari atau tidak, ada maksud Tuhan. Ini adalah kemurahan Tuhan, sehingga apa yang dilakukan seolah-olah untuk Tuhan bukan untuk manusia. Jadi semua pekerjaan dilandasi rasa takut dan hormat pada Tuhan,” ujarnya. (adv)

Baca Juga

Back to top button