Pemkab Kukar Kucurkan Miliaran untuk Program Beasiswa Tenaga Pendidik hingga Pelajar SD

Korsa.id, Tenggarong- Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara menggelontorkan Rp20 miliar untuk Program Beasiswa Kukar Idaman pada tahun 2023.
Kepala Bagian Kesra Setkab Kutai Kartanegara, Dendy Irwan Fahriza menyebut ada beberapa program beasiswa yang dianggarkan oleh Pemkab Kukar.
Di dalam program ini terdapat beasiswa 1.000 guru sarjana, sasaran program ini adalah tenaga pendidik non PNS yang belum linier atau S1.
“Diberikan kepada tenaga pendidik non PNS yang belum sarjana. Misalnya, kerja di TU sekolah, tapi diberi jam pelajaran, jadi dia bisa ikut program ini. Maksimalnya delapan semester IPK-nya 2,5,” kata Dendy, Rabu (12/4/2023).
Kemudian, beasiswa bagi calon guru, yakni adalah mahasiswa atau mahasiswi asal Kutai Kartanegara yang kuliah mengambil jurusan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan.
Dendy menambahkan, Bagian Kesra Kukar juga memiliki program untuk membayarkan beasiswa pelajar tersebut langsung ke rekening perguruan tinggi, dengan mekanisme tuntas per tahun pelajaran.
“Pada tahun 2022 lalu, banyak yang salah pemahaman, penerima beasiswa mengira masuk ke rekening personal, padahal tidak,” tukasnya.
Selain itu, ada juga beasiswa santri lanjut perguruan tinggi. Beasiswa ini merupakan tindak lanjut Program Satu Desa Satu Tahfiz. Kesra membuka kuota 50 orang untuk satu tahun.
Beasiswa ini diperuntukkan bagi anak-anak yang lulus dari LPTQ untuk melanjutkan ke PTIQ, di institut Ilmu Qur’an yang berada di Jakarta.
“Tahun ini kuotanya dibuka untuk umum, ada 20. Dengan syarat minimal hapal lima juz. Targetnya lima tahun dengna 100 kuota,” ucapnya.
Ada beasiswa stimulan bagi D4 atau S1 yang selalu menjadi primadona, karena kuotanya terbilang besar.
Tahun 2022 saja, hampir seribu mahasiswa yang mendaftar. Dendy menyebut, beasiswa stimulan menyiapkan 4 ribu kuota selama lima tahun.
Tahun ini, Bagian Kesra Setkab Kukar akan membuka kuota 800 untuk beasiswa stimulan. Pendaftarannya dimulai bulan April ini.
“Realiasi validasi yang layak hanya 644. Mereka yang tidak lolos karena sudah dapat beasiawa kaltim tuntas, syarat tidak memenuhi mulai administrasi hingga kelengkapan berkas yang di upload,” sebutnya.
Ada beasiswa kerja sama tematik yang menyesuaikan dengan tema pembangunan daerah, seperti pariwisata dan pertanian.
Beasiswa ini dihadirkan berdasarkan kebutuhan daerah, yang dipetakan oleh perangkat daerah. Dinas Pertanahan dan Penataan Ruang (DPPR) sudah memetakan dan bekerjasama dengan STPM Yogyakarta.
“Kuotanya disiapkan 40 orang selama lima tahun,” ujar Dendy.
Bagian Kesra juga menyiapkan beasiswa programmer dan teknisi jaringan di Diskominfo Kukar. Ini merupakan beasiswa kerja sama dengan target 200 kuota.
Sampai saat ini baru terealisasi 21 orang, terdiri dari Polnes dan ATMI Surakarta. Ia menerangkan, beasiswa ini akan dilakukan evaluasi untuk diubah polanya.
Regulasinya akan diubah dengan menyasar lima kategori, yakni yatim, piatu, yatim piatu, disabilitas, pra sejahtera.
Perubahan beasiswa ini akan dibiayai secara tuntas, mulai dari pendidikan dasar hingga pendidikan perguruan tinggi.
“Seperti yang sudah diberikan beasiswa yatim piatu Covid-19. Penyerahannya Rp135 juta bekerjasana dengan Bankaltimtara melalui produknya tanpa bunga, tanpa potongan, tanpa biaya administrasi dan tanpa ATM,” jelasnya.
Pencairannya dua kali setahun, ketika tahun ajaran baru penerima beasiswa bisa mengajukan rekom di kesra. Jika sudah pencairan maka dibekukan lagi, kemudian bila sudah enam bulan dicairkan lagi.
Ketika penerima tidak melanjutkan perguruan tinggi, maka biaya untuk menempuh perguruan tinggi akan kembali ke KAS daerah.
“Ini sudah ada perjanjian anatara Kesra, Disdik, maupun si penerima, sehingga tidak ada yanb menganggur di kas penerima,” ujarnya.
Lalu ada beasiswa pondok pesantren dengan target 1.000 kuota selama lima tahun, dengan rincian 200 orang per tahun.
Capain beasiswa ini hingga sekarang sudah ada 158 anak yang tersebar di beberapa pondok pesantren
“Berdasarkan evaluasi, masih menyasar yang berprestasi sedangkan banyak info dari pengurus pesantren banyak anak-anak yang nyantri tidak mampu, yatim piatu. Insyaallah tahun ini kami menyasar itu, tidak hanya yang berprestasi,” tuturnya.
Terakhir ada beasiswa bagi SD, SMP, san SMA SLB. Ada 15 penerima beasiswa ini, dan kebanyakan anak-anak lain sudah menerima bantuan biaya pendidikan dari pusat.
Sehingga daerah tidak boleh mengintervensi lagi, kecuali anak-anak tersebut menerima bantuan dari sumber lain, seperti CSR.
“Untuk SMK realisasinya hanya 95 anak, kemudian beasiswa yatim piatu Covid-19 itu 21 orang. Kami juga punya data yang terdampak itu ada yatim dan piatu. Insyaallah tahun ini kita selesaikan,” pungkasnya. (adv)