Rizali Minta Semua Perangkat Daerah Berperan di Pelayanan Air Minum Layak

Korsa.id, Samarinda – Sekretaris Kabupaten (Seskab) Kutim Rizali Hadi menegaskan jika pada level kabupaten semua perangkat daerah (PD) yang terkait harus berperan. Itu menjadi arahan terkait target pelayanan air minum layak buat masyarakat Kabupaten Kutai Timur (Kutim). Hal itu diungkapnya di Bimtek PAMSIMAS di Ruang Emerald Floor 3 Hotel Mercure, beberapa waktu yang lalu.
“Khususnya untuk Bappeda memastikan kebutuhan terakomodir di perencanaan, kemudian Dinas PUPR Kutim memastikan pelaksanaan pembangunan infrastruktur sesuai kebutuhan, Dinkes berperan untuk mengawal kualitas air yang dilayankan dan DPMDes bertanggung jawab atas pemberdayaan SDM pengelola dan juga memastikan desa berkontribusi dalam penyelenggaraan di lokasi masing-masing,” tegasnya.
Selanjutnya, untuk Forum AMPL /Pokja PKP yang telah berjalan dapat dioptimalkan sebagai wadah koordinasi terkait penyelenggaraan penyediaan air minum.
Rizali menambahkan, pemerintah desa wajib hadir dalam penyelenggaraan Sistem Penyediaan Air Bersih Berbasis Masyarakat (SPAM BM). Peraturan Pemerintah Nomor 122 Tahun 2015 tentang Penyelenggaraan SPAM menyebutkan bahwa pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan SPAM di tingkat kelompok, serta pelaporan penyelenggaraan SPAM kepada Pemerintah Kabupaten menjadi tanggung jawab Pemerintah Desa.
“Desa layak air bersih dan sanitasi juga menjadi tujuan SDGs Desa Nomor 6, turut menggarisbawahi bahwa Pemerintah Desa adalah bagian dari penyelenggaraan SPAM BM untuk pencapaian target air minum. Selain pembinaan dan pengawasan, dukungan pemerintah desa juga diwujudkan dalam hal penganggaran (baik untuk kegiatan fisik dan peningkatan kapasitas SDM) serta fasilitasi kebijakan tingkat desa,” jelasnya.
Sendangkan PUSARAN ASIH BAKAT (Pusat Pembelajaran Air Bersih Berbasis masyarakat), Rizali memberikan kesempatan kepada desa yang memiliki SPAM BM dengan keberfungsian yang baik untuk mendapatkan bimbingan intensif tentang pengelolaan SPAM BM, tidak hanya dari perspektif pemenuhan kebutuhan dasar tetapi juga perspektif pengembangan kawasan desa.
“Desa-desa ini nanti diproyeksikan sebagai tempat belajar pengelolaan SPAM BM baik untuk desa lain di Kutim maupun di Kalimantan pada umumnya. Pada akhir tahun 2023 hanya ada 2 atau 3 desa yang menjadi lokasi pembinaan Pusaran Asih Bakat,” tuturnya.(Nt/As-Adv)