Hasanuddin Mas’ud Dukung Transformasi Layanan Publik Berbasis Digital di Kaltim
Korsa.id, Jakarta – Ketua DPRD Kalimantan Timur (Kaltim), Hasanuddin Mas’ud, memberikan dukungan penuh terhadap penandatanganan kesepakatan bersama dan Perjanjian Kerja Sama (PKS) Tripartit antara Pemerintah Provinsi Kaltim dan PT Wahana Pembayaran Digital (Paylabs).
Kerja sama ini, yang turut melibatkan Tim Pembina Samsat Kaltim dan BPD Kaltimtara, menjadi tonggak penting dalam upaya transformasi layanan publik berbasis digital di daerah.
Penandatanganan yang dilakukan oleh Gubernur Kaltim Rudy Mas’ud berlangsung di Kantor Badan Penghubung Kaltim, Jakarta, Rabu (30/7/2025), disaksikan langsung oleh Hasanuddin Mas’ud.
Pada kesempatan itu, dirinya menegaskan bahwa dukungan DPRD didasarkan pada visi jangka panjang yang lebih dari sekadar modernisasi teknis.
Baca juga : Percepat Proses Transaksi, Pemkab PPU Genjot Penggunaan QRIS
“Langkah ini menunjukkan bahwa digitalisasi bukan sekadar modernisasi teknis, tetapi gerakan sistemik untuk menghadirkan layanan publik yang lebih cepat, aman, dan akuntabel. DPRD akan terus memantau dan memastikan setiap inovasi tetap berpihak pada kepentingan masyarakat luas,” tegas Hasanuddin.
Ketua DPRD Kaltim ini juga menyoroti perlunya keberlanjutan program melalui literasi digital di tingkat akar rumput dan jaminan perlindungan data. Ia menekankan bahwa transformasi ini harus didukung oleh regulasi yang adaptif.
Baca juga : Permudah Pembayaran, Pemkab Kukar Ajak Masyarakat Gunakan QRIS
“Kita tidak ingin transformasi ini berhenti di level teknologi. Harus ada edukasi yang masif, jaminan perlindungan data, serta regulasi yang adaptif terhadap dinamika lapangan. Karena itu, peran DPRD sebagai institusi pengawasan dan legislasi menjadi sangat strategis,” tambah Hasanuddin.
Kolaborasi antara pemerintah daerah, lembaga keuangan, dan penyedia teknologi finansial ini diharapkan dapat mengintegrasikan sistem pembayaran dan pengelolaan informasi secara real-time, sekaligus memperluas akses masyarakat terhadap layanan yang selama ini dinilai kurang optimal. (Rls/Put/Qad/Adv)






