LKBB Kartanegara Kaltim Open 2025 Resmi Dibuka, Diharapkan Jadi Sarana Pengembangan Generasi Muda

Korsa.id, Tenggarong – Lomba Kreasi Baris-Berbaris (LKBB) Kartanegara Kaltim Open 2025 yang diselenggarakan oleh Dinas Kepemudaan dan Olahraga (Dispora) Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) resmi dibuka.
Kegiatan ini secara simbolis dibuka oleh Sekretaris Dispora Kukar, Syafliansyah, dengan melakukan pemukulan Gong, berlangsung di Gedung Futsal Dispora Kukar, Komplek Stadion Aji Imbut, Tenggarong Seberang, Sabtu (26/4/2025).
Dalam sambutan Kadispora Kukar, Aji Ali Husni, yang dibacakan Syafliansyah disampaikan bahwa Pemkab Kukar menyambut baik dan memberikan apresiasi setinggi-tingginya atas terselenggaranya “Lomba Kreasi Kepemudaan Baris-Berbaris Kaltim Open 2025”.
“Saya berharap kegiatan ini tidak hanya menjadi ajang perlombaan semata, tetapi juga menjadi sarana strategis dalam membina dan mengembangkan potensi generasi muda, khususnya dalam hal kedisiplinan, kekompakan, kreativitas, serta jiwa nasionalisme,” ucapnya.
Dikatakannya, LKBB sebagai kegiatan kepemudaan memiliki tujuan dan makna yang sangat penting dalam pembinaan karakter dan pengembangan diri generasi muda. kegiatan ini bertujuan untuk menanamkan nilai-nilai kedisiplinan, tanggung jawab, dan semangat kebersamaan dalam diri setiap para peserta.
“Melalui latihan dan persiapan yang matang, para pemuda diajarkan untuk menghargai waktu, bekerja dengan tekun, dan berkomitmen pada tujuan bersama,” ujarnya.
Selain itu, lomba ini juga mengajarkan pentingnya kerja sama tim, di mana setiap gerakan dan formasi yang terkoordinasi dengan baik menunjukkan bahwa kesuksesan dapat dicapai melalui kolaborasi dan saling mendukung.
“Lebih dari itu, baris-berbaris menjadi sarana untuk menumbuhkan rasa cinta tanah air karena setiap langkah yang dilakukan dalam kegiatan ini mencerminkan semangat perjuangan terhadap bangsa,” lanjutnya.
Dalam era modern yang serba digital dan serba cepat seperti saat ini, generasi muda menghadapi berbagai tantangan yang dapat memengaruhi karakter, kedisiplinan, dan semangat kebersamaan.
“Salah satu tantangan utamanya adalah kurangnya minat terhadap kegiatan yang bersifat fisik dan kolektif, seperti baris-berbaris, karena lebih banyak waktu dihabiskan dalam dunia virtual. kegiatan baris-berbaris yang menuntut kekompakan, ketekunan, dan kedisiplinan tinggi sering kali dianggap ketinggalan zaman membosankan oleh sebagian pemuda,” sebutnya.
Selain itu, lemahnya kesadaran akan pentingnya kerja sama tim dan semangat nasionalisme, yang bisa tergerus oleh pengaruh budaya luar dan individualisme yang semakin kuat.
“Oleh karenanya, pelaksanaan kegiatan baris-berbaris menjadi sangat relevan sebagai upaya membentuk kembali karakter pemuda agar lebih tangguh, terarah, dan memiliki jiwa kepemimpinan serta kecintaan terhadap tanah air,” katanya.
Dilanjutnya, tantangan-tantangan tersebut harus dijawab dengan inovasi dalam penyelenggaraan kegiatan kepemudaan yang menarik, edukatif, dan tetap sarat makna seperti kegiatan baris-berbaris ini.
“Saya berharap lomba kreasi kepemudaan baris-berbaris kaltim open 2025 ini dapat menjadi sumber inspirasi bagi para pemuda untuk terus berkembang, berprestasi, dan berkompetisi secara sehat,” pungkasnya.(adv/dr/ly)