Diskominfo KukarKutai Kartanegara

Diskdibud Kukar Menegaskan Pentingnya Pengenalan Cagar Budaya kepada Generasi Muda

Korsa.id, Tenggarong – Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) memiliki begitu banyak peninggalan sejarah dan situs cagar budaya yang perlu diperkenalkan kepada generasi muda. Anak-anak masa kini dinilai perlu mengetahui nilai-nilai budaya dan sejarah, khususnya melalui cerita-cerita budaya yang hidup di masyarakat. Sayangnya, belum banyak program sekolah yang secara aktif mengajak siswa untuk mengunjungi situs-situs bersejarah tersebut.

“Kita memiliki banyak peninggalan sejarah yang harus dikenalkan kepada anak-anak. Harapan saya, para peserta didik bisa mengunjungi objek-objek cagar budaya di Kutai Kartanegara,” ujar M. Saidar, staf Bidang Budaya, Pamong Budaya Ahli Muda, Cagar Budaya dan Permuseuman Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kukar, pada Sabtu (3/5/2025).

Ia menambahkan bahwa kegiatan seperti kunjungan ke Makam Kesultanan, Taman Titik Nol, atau Tugu Persatuan sangat penting untuk memperkaya pengetahuan sejarah anak-anak tentang lingkungan mereka sendiri.

Disampaikannya, sebagai bagian dari upaya pelestarian dan edukasi, Disdiskbud Kukar tengah menyiapkan sebuah buku mengenai cagar budaya di Kukar.

“Buku ini nantinya akan disebarkan ke sekolah-sekolah dengan tujuan agar peserta didik dapat lebih mengenal sejarah dan budaya di sekitar mereka,” kata Saidar.

Disebukannya, tidak hanya dalam bentuk cetak, buku ini juga direncanakan hadir dalam versi digital. Melalui Program Digitalisasi Inovasi Cagar Budaya yang ditargetkan mulai berjalan pada tahun 2026.

“Program ini masih dalam tahap persiapan dan belum saya rilis, jadi mohon bersabar,” ujarnya.

Ditambahnya, masyarakat nantinya dapat mengakses informasi tentang situs-situs cagar budaya di Tenggarong dan sekitarnya secara online.

“Dulu, saya pernah membuat sistem barcode untuk mengakses data situs, tetapi itu kurang maksimal. Ketika diklik, hanya muncul data saja, seperti nama, koordinat, dan gambar. Namun, saya ingin mengembangkan lebih lanjut agar semua informasi tentang situs, termasuk kisah sejarahnya, bisa ditampilkan dengan lebih lengkap, dengan peta dan lokasi yang jelas,” ungkapnya.

Dikatakan Saidar, program inilah yang sedang direncanakan dengan digitalisasi, agar informasi tentang cagar budaya bisa lebih mudah diakses oleh masyarakat.

“Digitalisasi ini diharapkan dapat mempermudah masyarakat, terutama generasi muda, dalam mengakses dan memahami warisan sejarah yang ada di lingkungan mereka sendiri,” pungkasnya.

Baca Juga

Back to top button