BeritaKaltimOlahraga

Syifa Nur Aini Wakili Kaltim di Program PPAN SIYLEP 2025 ke Singapura

Korsa.id, Samarinda – Kalimantan Timur kembali mengukir prestasi di kancah nasional hingga internasional. Melalui program Pertukaran Pemuda Antar Negara (PPAN) agenda Singapore-Indonesia Youth Leaders Exchange Programme (SIYLEP) 2025.

Satu putri terbaik Benua Etam, Syifa Nur Aini, terpilih menjadi delegasi Indonesia untuk mengikuti program di Singapura pada akhir Juni lalu.

Syifa, pemudi asal Samarinda, tidak hanya mewakili Kaltim tetapi juga membawa nama Indonesia bersama delegasi muda dari berbagai provinsi se-Tanah Air.

“Saya ingin terlibat dalam diplomasi kepemudaan dan memperkenalkan Kalimantan Timur ke kancah internasional,” ujar Syifa dalam wawancara beberapa waktu lalu.

Perjalanan Syifa menuju Singapura bukanlah hal mudah. Dari ratusan pendaftar, ia berhasil lolos verifikasi administrasi, validasi rekam jejak kepemudaan, hingga menyisihkan puluhan peserta lain.

Baca juga : Bertemu Bupati, Mahasiswa Jepang dan Fahutan Unmul Bahas Sejumlah Program Kehutanan

Seleksi tahap provinsi berlangsung pada 14–16 Mei 2025 di Samarinda, menyaring 15 peserta menjadi lima terbaik.

Dari kelima nama itu, Syifa akhirnya dipilih Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) RI sebagai perwakilan tunggal Kaltim.

“Struggle saya adalah padatnya jadwal penyaringan dan banyaknya berkas yang harus dilengkapi dalam waktu singkat. Tapi semangat untuk membawa nama Kaltim ke forum internasional menjadi motivasi utama,” ungkapnya.

Baca juga : Kembangkan Potensi Peserta Didik, Disdikbud Kukar Programkan Kompetensi Kesetaraan Pengajar

Syifa merupakan lulusan Fakultas Hukum Universitas Mulawarman dan baru saja menyelesaikan pendidikan Magister (S2) di Ankara University, Turki, dengan fokus studi Hukum Laut dan Maritim.

Pengalaman akademik serta kiprahnya di berbagai organisasi dan pemberdayaan masyarakat menambah poin lebih saat mengikuti seleksi.

Tak hanya berfokus pada diplomasi kepemudaan, Syifa juga bertekad memperkenalkan budaya Kaltim di Singapura. Ia akan tampil mengenakan baju adat Dayak dan Takwo khas Samarinda, sekaligus memperkenalkan tari Dayak, kerajinan tangan, serta kuliner khas daerah.

“Saya ingin menunjukkan keunikan budaya Kalimantan Timur, sekaligus nilai gotong royong yang menjadi ciri bangsa Indonesia,” katanya.

Syifa bersyukur mendapat dukungan penuh dari Dispora Kaltim, Dispora Kota Samarinda, hingga Dinas Pariwisata Provinsi. Mulai dari fasilitasi administrasi hingga dukungan moral menjadi bekal berharga.

Baca juga : Sayid Anjas Terima Kunjungan Kerja DPRD Samarinda

“Alhamdulillah, saya mendapat dukungan luar biasa, bahkan sampai dipinjami baju adat Dayak untuk tampil di Singapura,” ucapnya.

Ia pun menitip pesan untuk generasi muda Kaltim agar berani mencoba kesempatan internasional. “Persiapkan diri sejak dini, jangan takut gagal. Dari proses itu kita banyak belajar. Percayalah, kalau sungguh-sungguh, pasti ada jalan,” tegas Syifa.

Menurutnya, program PPAN SIYLEP 2025 penting untuk membuka wawasan global generasi muda tanpa melupakan akar lokal. “Program ini wadah untuk membentuk pemuda yang siap menjadi agen perubahan di tingkat lokal maupun internasional,” jelasnya.

Baca juga : PPU Luncurkan Kurikulum Deep Learning: Inovasi Pendidikan untuk Generasi Tangguh Menyongsong IKN

Sepulang dari Singapura, Syifa berencana tetap aktif dalam pemberdayaan pemuda, khususnya di bidang lingkungan. Ia bahkan tengah menggarap sebuah proyek hijau sebagai bentuk kontribusi nyata untuk Kaltim.

“Bagi saya, pengalaman ini adalah awal. Saya ingin terus mengabdi untuk daerah dan bangsa, lewat ilmu, budaya, dan aksi nyata,” tutup Syifa penuh optimisme. (Yul/Qad-Adv)

Baca Juga

Back to top button