Berita

Agusriansyah : Pokir diarahkan ke Sektor Pertanian

Korsa.id. Sangatta – Anggota DPRD Kutim Agusriansyah Ridwan mengatakan, rekan-rekan dewan bisa mendukung melalui anggaran pokok-pokok pikiran (pokir) bisa diarahkan ke sektor pertanian.  Terutama infrastruktur pertanian, meski sektor lain juga tetap diakomodir.

“Langkah ini sangat tepat, karena selain bisa langsung dirasakan masyarakat, juga dapat meningkatkan perekonomian rakyat. Salah satu contohnya di sektor pertanian maupun kesehatan,” kata Agus.

Dia mengaku setuju dan sependapat dengan pemerintah, jika alokasi anggaran Pokir dewan untuk mensuport masyarakat di sektor pertanian atau kesehatan. Sehingga masyarakat bisa lebih meningkat kesejahteraanya jika memperoleh suport dari anggaran pokir tersebut.

“Dinas Kesehatan, Dinas Pendidikan serta Dinas Pertanian memang mempunyai Mandatorium Standing untuk presentasenya yang sesuai dengan amanah pemerintah pusat, kita akan Support,” ujarnya.

Infrastruktur pertanian di Kutim dinilai masih belum memadai, sehingga diperlukan suport dari berbagai pihak. Termasuk kalangan anggota DPRD.

“Infrastruktur jalan pertanian harus kita suport dengan baik. Sebab, jika jalan di pertanian bagus, akan memberikan dampak positif, yakni memperlancar dalam pemasaran hasil produksi pertanian,” kata.

Lebih jauh, Agusriansyah memaparkan diperlukan grand desain bagaimana membuat identifikasi permasalahan infrastruktur mulai dari jalan usaha tani, irigasi, bibit sampai pemberian alat bantu usaha tani bisa tetap sasaran  sebagai daya dukung pertanian yang ada di Kabupaten Kutai Timur.

“Pemetaan terkait anggaran harus juga disiapkan baik melalui APBD, Dana CSR maupun melalui APBD Provinsi,” ujarnya kepada media ini, Selasa (30/5/2023).

Terkait pemasaran menurutnya, penguatan dari sektor internal dengan menggandeng berbagai pihak. Baik pemerintah maupun swasta (perusahaan) sangat diperlukan guna membantu para petani memasarkan hasil pertaniannya.

“Harusnya sudah mulai dilakukan komunikasi dengan daerah lain (Kabupaten/Provinsi) yang masih kekurangan beras. Sehingga nantinya pemasaran hasil produksi pertanian bisa terjamin setiap panen dan petani tidak mengalami kesulitan menjual produknya,” katanya. (NT)

Baca Juga

Back to top button