Bupati Kukar Serahkan Sarana dan Prasarana Pertanian di BBI Loa Kulu

Korsa.id, Tenggarong – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kutai Kartanegara (Kukar) bersama Kodim 0906/Kukar dan Kodim 0908/Bontang menyerahkan sejumlah peralatan pertanian kepada kelompok tani sebagai bagian dari program nasional optimalisasi lahan.
Bupati Kukar, Edi Damansyah menyampaikan bahwa program ini merupakan bagian dari kebijakan nasional yang fokus pada peningkatan produktivitas lahan, terutama lahan rawa.
“Di Kutai Kartanegara, program ini dilaksanakan di empat kecamatan utama, yaitu Kecamatan Muara Kaman, Samboja, Anggana, dan Tenggarong,” ujar Bupati Edi Damansyah usai menyerahkan bantuan 12 buah traktor Alat mesin pertanian (Alsintan) dalam rangka mendukung kegiatan optimalisasi lahan di Kabupaten Kukar, yang berlangsung di Balai Benih Induk (BBI) Desa Rampanga, Kecamatan Loa Kulu, Sabtu (12/4/2025).
Dilanjutnya, untuk Kecamatan Marangkayu, program dilaksanakan di Desa Semangkok, Desa Sebuntal, dan Santan Ulu dengan luas sekitar 960 hektare dan melibatkan lima brigade pangan. Di Kecamatan Samboja, mencakup Desa Bukit Raya, Beringin Agung, Handil Baru, Handil Baru Darat, dan Muara Sembilang dengan luas 338,7 hektare dan dua brigade pangan. Sementara di Kecamatan Anggana, kegiatan difokuskan di Desa Sungai Meriam, Anggana, Sidomulyo, Kutai Lama, dan Handil Terusan seluas 702,65 hektare jumlah Brigade Pangan, 2 Brigade Pangan. Di Kecamatan Tenggarong, kegiatan berada di Kelurahan Jahab dengan luas sekitar 153 hektare.
Edi juga menyebutkan, peralatan yang diserahkan mencakup lima unit traktor roda empat, lima unit traktor roda dua, lima unit drone, lima unit walking rice transplanter, 20 unit pompa air, lima unit pompa sprayer, dan 10 unit power thresher. Semua peralatan ini berbasis teknologi modern dan disiapkan untuk mendukung kinerja petani milenial.
“Program ini memang dirancang untuk dikelola oleh generasi muda atau petani milenial. Kelompok-kelompok tani milenial sudah terbentuk di tiap lokasi, dengan jumlah petani muda yang tercatat sekitar 500 orang,” ucapnya.
Menurutnya, pemerintah daerah melihat program ini sebagai pilot project yang diharapkan dapat menginspirasi lebih banyak generasi muda untuk terlibat di sektor pertanian.
“Program optimalisasi lahan ini juga merupakan hasil sinergi antara kebijakan nasional dari Kementerian Pertanian dan kebijakan lokal Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara,” tambahnya.
Disampaikannya, jika secara nasional fokus kepada optimalisasi lahan rawa, maka di tingkat kabupaten lebih kepada optimalisasi sawah aktif non-rawa, termasuk pembangunan infrastruktur pendukung seperti jalan usaha tani, irigasi, embung, dan sumur bor.
Bupati juga menegaskan pentingnya dukungan semua pihak, termasuk media, untuk mengawal program ini agar berhasil. Ia juga menekankan perlunya kesiapan dalam menghadapi tantangan seperti permodalan dan kualitas SDM petani.
“Untuk mengatasi permodalan, Pemkab Kukar telah menyediakan akses melalui program Kredit Kukar Idaman yang khusus diperuntukkan bagi petani,” tambahnya.
Disebutnya, dengan adanya penurunan jumlah rumah tangga petani sebesar 13 persen akibat usia petani yang semakin tua, program ini menjadi langkah penting dalam menarik minat generasi muda untuk kembali ke sektor pertanian.
“Semua perangkat dan metode yang digunakan sudah berbasis teknologi informasi, yang sesuai dengan karakter dan kemampuan generasi muda,” ucapnya lagi.
Pemerintah berharap kolaborasi ini berjalan secara konsisten dan mampu menyesuaikan dengan pedoman nasional, termasuk penyesuaian musim tanam yang harus diselaraskan agar sesuai dengan sistem pelaporan pusat.
“Melalui model kerja kolaboratif antara Pemkab Kukar, Kodim, dan petani milenial, diharapkan program ini menjadi contoh keberhasilan optimalisasi lahan di tingkat nasional,” pungkasnya.(Adv)